
KEKHAWATIRAN NABI ๏ทบ ATAS UMATNYA
ุนููู ุงููู ูุณูููุฑู ุจููู ู ูุฎูุฑูู ูุฉู ููุงูู ุณูู ูุนูุชู ุงููุฃูููุตูุงุฑู ุฃูููู ุฃูุจูุง ุนูุจูููุฏูุฉู ููุฏูู ู ุจูู ูุงูู ู ููู ููุจููู ุงููุจูุญูุฑููููู ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจูุนูุซููู ุนูููู ุงููุจูุญูุฑููููู ููููุงููููุง ู ูุนู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูููุงุฉู ุงูุตููุจูุญู ููููู ููุง ุงููุตูุฑููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุชูุนูุฑููุถููุง ููููู ููุง ุฑูุขููู ู ุชูุจูุณููู ู ููููุงูู ููุนููููููู ู ุณูู ูุนูุชูู ู ุฃูููู ุฃูุจูุง ุนูุจูููุฏูุฉู ุจููู ุงููุฌูุฑููุงุญู ููุฏูู ู ููููุฏูู ู ุจูู ูุงูู ููุงูููุง ุฃูุฌููู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ููุงูู ููุงูู ุฃูุจูุดูุฑููุง ููุฃูู ูููููุง ุฎูููุฑูุง ููููุงูููููู ู ูุง ุงููููููุฑู ุฃูุฎูุดูู ุนูููููููู ู ูููููููู ุฅูุฐูุง ุตูุจููุชู ุนูููููููู ู ุงูุฏููููููุง ููุชูููุงููุณูุชูู ููููุง ููู ูุง ุชูููุงููุณูููุง ู ููู ููุงูู ููุจูููููู ู.ย
Dari Miswar bin Makhramah ia berkata, Orang-orang Anshar mendengar bahwa Abu Ubaidahย kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Sebelumnya, Nabi ๏ทบย telah mengutusnya ke Bahrain, mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullahย ๏ทบ. Setelah Rasulullahย ๏ทบย menunaikan shalat, mereka pun menghadap beliau. Ketika beliau melihat mereka, beliau tersenyum dan bersabda, โSepertinya kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah Al Jarrah telah datang, dan ia datang dengan membawa harta?โ Mereka menjawab, โYa, wahai Rasulullah.โ Beliau bersabda, โBerbahagialah dan hendaklah kalian mengharap kebaikan. Karena demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi bila gemerlapnya dunia telah dibukakan untuk kalian, lalu kalian saling berlomba sebagaimana orang-orang sebelum kalian saling berlomba.โ (Hadits Riwayatย Muslim)
Faedah Hadits:
1. Tatkala Rasulย ๏ทบย mengutus Abu Ubaidah radhiyallahu 'anhu ke Bahrain untuk menarik jizyah dan beliau sampai di Madinah dengan membawa harta, kemudian Rasulย ๏ทบย shalat subuh bersama Sahabat.
2. Setelah selesai shalat mereka menghadap Rasulย ๏ทบ, Rasulullah ๏ทบ melihat mereka dengan tersenyum karena tahu apa yang diinginkan oleh mereka (harta) dan ini tabiat manusia yang pada umumnya manusia senang dan bisa tenang dengan harta, maka Rasul ๏ทบ bersabda bahwa bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas umat ini, akan tetapi nanti kalau dunia dibukakan untuk kalian kemudian kalian saling bermegah-megahan, saling bersaing dan menimbulkan rasa dengki, hasad, saling menjauh/nafsi-nafsi, merasa bangga dengan hartanya yang lebih banyak dari yang lain, maka dari sinilah umat mulai hancur lalu perpecahan dan permusuhan ada di mana-mana.
3. Karena kasih sayang kepada umatnya, maka hal ini Rasulย ๏ทบย sampaikan jauh-jauh hari.
4. Persaingan duniawiyah kalau tidak didasari Qoidah Syarโiyah maka akan membawa kehancuran.
5. Seharusnya bagi orang yang sudah membuka usaha-usaha dunia maka dia harus hati-hati jangan sampai kebablasan lalu menjadi sombong.
6. Inilah yang dikhawatirkan Rasulย ๏ทบ, bukan kefakiran tetapi kemewahanlah yang dikhawatirkan terjadi permusuhan di antara kita dan ini benar-benar sudah terjadi.
7. Memang Allah subhanahu wa ta'alaย menguji kepada hamba-Nya, ada yang faqir dan ada yang kaya, maka yang fakir harus sabar dan yang kaya harus bersyukur.
***
Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nidaโ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab โAl-arbaโuna Haditsan Fi Fadl Salamat Al-sadr Wal-asbab Al-muโayanat โAlaa Tahqiqihaโ, karya: Syaikh Saโad bin Muhammad at-Thukhayyis.ย
Editor: @rimoestaย
Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Abu Bassam
Author