Faedah Hadits: Banyak Dosa Banyak Bertobat
Sebagian orang mengira bahwa bertobat hanyalah urusan penjahat. Padahal kalau dipikir secara jernih bahwa bertobat adalah kebutuhan semua orang. Mengapa? Karena semua orang akan selalu bersentuhan dengan dosa, banyak maupun sedikit. Satu riwayat tentang hal ini disampaikan oleh sahabatnya, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَصَابَ ذَنْبًا أَوْ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ أَوْ أَصَبْتُ آخَرَ فَاغْفِرْهُ فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَصَابَ ذَنْبًا قَالَ قَالَ رَبِّ أَصَبْتُ أَوْ قَالَ أَذْنَبْتُ آخَرَ فَاغْفِرْهُ لِي فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثَلَاثًا فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ (رواه البخاري)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi bersabda, “Ada seorang hamba yang melakukan dosa. Setiap kali dia berkata, ‘Aku telah melakukan dosa, ampunilah aku,’ atau ‘Aku telah tertimpa dosa, ampunilah aku,’ maka Rabb-nya berfirman, ‘Hamba-Ku tahu bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksanya, aku telah mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian berselang lama sesuai kehendak Allah, dia tertimpa dosa atau melakukan dosa, dia pun berdoa, ‘Ya Rabb-ku, aku telah melakukan dosa lagi, maka ampunilah aku.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku tahu bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksanya, aku telah mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian berselang lama sesuai kehendak Allah, dia tertimpa dosa atau melakukan dosa. Setiap kali dia berkata, ‘Aku telah melakukan dosa, ampunilah aku,’ atau ‘Aku telah tertimpa dosa, ampunilah aku,’ maka Rabb-nya berfirman, ‘Hamba-Ku tahu bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menyiksanya, aku telah mengampuni hamba-Ku.’ Sebanyak tiga kali. Rabb-nya pun berfirman, ‘Silahkan dia melakukan semaunya.” (Hadits Riwayat Shahih al-Bukhari) Faedah Hadits: 1. Hadits tersebut menunjukkan agungnya faedah istighfar walau berulang kali orang tersebut melakukan dosa sampai tiga kali tetap diampuni. 2. Menunjukkan luasnya rahmat Allah untuk para hamba-Nya. 3. Orang tersebut setiap melakukan dosa disampaikan langsung kepada Rabbnya dan dia mengakui yang bisa mengampuni hanya Allah saja. 4. Perkataan Allah (فليعمل ما شاء) ditujukan untuk hamba yang selama melakukan dosa kemudian tobat dari dosanya kemudian istighfar dan meyakini bahwa tidak ada yang mengampuni kecuali Allah subhanahu wa ta'ala. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc Hafizhahullah dari buku _“Al-Arba’una Haditsan fi Raf’id Darajat wa Takfiris Sayi-at”_ karya Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Author

Tag