Faedah Hadits: UCAPAN SALAM BERHADIAH KAMAR SURGA
 

عَنْ أَبِي مَالِكٍ الأَشْعَريِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « إِنَّ فيِ الْجَنَّةِ غُرَفَا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا ، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَاأَعَدَّهَااللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ ، وَأَفْشَى السَّلامَ وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ. (الباني في صحيح الموارد)

Dari Abu Malik Al Asy ary radhiyallahu 'anhu berkata: dari Nabi bersabda, “Sesungguhnya di surga ada kamar kamar, bagian luarnya kelihatan dari dalamnya dan bagian dalamnya kelihatan dari luarnya, Allah persiapkan bagi orang yang memberi makan orang lapar, menyebar salam dan melaksanakan shalat malam dikala orang-orang tidur.” (Lihat di Shahih Murad no.235 Syaikh Al Bani) Fawaid hadits: 1. Menjelaskan bahwa di surga kelak ada kamar yang bagian luarnya bisa dilihat dari dalam dan sebaliknya bagian dalam bisa dilihat dari luar. 2. Kamar-kamar surga tersebut disiapkan untuk orang yang: a. memberi makan orang yang memerlukan/fakir dan diutamakan yang masih ada hubungan keluarga, kemudian seterusnya. b. menyebarkan ucapan salam baik kepada yang dikenal atau tidak kenal. c. melakukan shalat malam untuk bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala di saat manusia sedang tidur.
Hadits lainnya: MASUK SURGA KARENA UCAPAN SALAM
 

عَنْ أَبِي شريح العدوي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: يَا رَسُوْلُ اللَّه أخبرني بشيئ يوجب لي الجنة قال: طِيبُ الْكَلَامِ وَبَذْلُ السَّلَامِ وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ (رواه أحمد)

Dari Abu Syuraih al-Adawi radhiyallahu 'anhu berkata, “Wahai Rasulullah, beri tahu saya sesuatu yang akan membuat saya masuk surga.” Beliau bersabda, “Perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan.” (Hadits Riwayat Ahmad) Fawaid hadits: 1. Para sahabat sangat bersemangat sehingga bertanya kepada Rasul apa saja yang bisa menjadikan jalan masuk surga. Di antaranya adalah: a. bicara yang baik-baik jauh dari hal-hal yang buruk, seperti merendahkan atau menyakiti manusia. b. menyebarkan ucapan salam kepada yang dikenal atau tidak. c. memberi makan kepada yang memerlukan. 2. Keutamaan mengucapkan salam dan berkata yang baik. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Haditsan fi Raf’id Darajat wa Takfiris Sayi-at”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Author