TIGA PERKARA YANG TERMASUK MUSIBAH DAN MEMBAHAYAKAN
عن فضالة بن عبيد قال , قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , ثَلاَ ثٌ مِنَ الفَوَاقِرِ، إِمَامٌ إِنْاَحْسَنْتَ لَمْ يَشْكُرْ, وَإِنَ أَسَأْتَ لَمْ يَغْفِرْ، وَجَارٌ اِنْرَأىَ خَيْرًا دَفَنَهُ، وَإِنْ رَأىَ شَرًّا أَشَاعَهُ ، وَإِمْرَاَةٌ اِنْ حَضَرَتْ آذَتْكَ ، وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا خَانَتْكَ (رضواه الطبرانى).
Dari Fudhalah bin Ubaid radliyallahu 'anhuma dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu: (1) seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga bila melihat kebaikanmu dia dendam, tapi bila melihat keburukanmu dia sebar luaskan; (3) istri bila berkumpul dia mengganggumu, dan bila kamu pergi (tidak ditempat) dia menghianatimu.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani). Tiga perkara yang membahayakan: 1. Seorang imam/pemimpin apabila anak buahnya berbuat baik dia tidak pernah bersyukur, kalau anak buahnya berbuat kesalahan tidak di ampuni. 2. Tetangga yang buruk; apabila melihat tetangganya berbuat baik didiamkan (tidak di sampaikan ke yang lain), tapi apabila berbuat keburukan langsung disebarkan luaskan kemana-mana. 3. Istri yang kalau berkumpul dengan suaminya maka suaminya merasa diberi beban seperti tekanan, seperti tidak nyaman apa karena lisannya atau penampilannya atau akhlaknya, kalau ditinggal suka membelanjakan harta suaminya semaunya atau tidak amanah baik dengan harta atau anak atau dirinya sendiri. Faedah hadits: 1. Nabi ﷺ memperingatkan hal-hal yang mendatangkan musibah yaitu tiga sifat yang ada dalam hadits tersebut di atas. 2. Nabi ﷺ menyamakan tiga sifat ini dikatakan musibah yang membahayakan. Memang, ini merusak keluarga dan masyarakat. 3. Agar selamat dari tiga hal tersebut maka berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar dijauhkan darinya, berbuat baik kepada mereka, dan dikurangi ketemu mereka. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Tsulatsiyah Fii Taujihat Nabawiyah”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. HafizhahumallahAuthor