APAKAH YANG DIMAKSUD TERGESA-GESA BERDOA?
 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda, “Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?’ Rasulullah menjawab, “Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan’. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.” (Hadits Riwayat Muslim) Faedah Hadits: 1. Adab berdoa adalah dengan amal shalih dan meninggalkan amal yang jelek seperti memutus silaturahmi kepada kerabat. 2. Apabila doa belum dikabulkan, kemudian tidak mau berdoa lagi (putus asa), ini termasuk putus asa dengan Allah subhanahu wa ta'ala, sedangkan doa adalah ibadah, (jadi seharusnya doa itu dilakukan secara-terus menerus dan kontinyu). 3. Sebab dikabulkan doa adalah karena sabar, maka tetap terus berdoa walaupun doanya belum dikabulkan. 4. Apa yang dimaksud isti’jal? Isti’jal adalah karena doanya lama belum dikabulkan kemudian merasa rugi sehingga akhirnya doanya ditinggalkan atau tidak mau berdoa lagi. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab "Al’arba’un ‘Iijabat Nabawiatan Li’arba’in Sualan", karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah  

Author