BANYAK BERTAUBAT
 

عن أَبُي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ قَالَ مِسْعَرٌ وَيُصَلِّي وَقَالَ سُفْيَانُ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا غَفَرَ لَهُ (رواه رواه أبو داود)

Dari Abu Bakar radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi bersabda, “Tidaklah seorang lelaki berbuat dosa kemudian dia berwudhu dan membaguskan wudhunya, -Mis'ar berkata,-” kemudian dia shalat, sedangkan sufyan berkata, “Kemudian dia shalat dua rakaat dan memohon ampun kepada Allah kecuali pasti Allah akan mengampuni dosanya.” (Shahih Abu Dawud no.21)

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ وَالمُسْتَغْفِرُ مِنَ الذَّنْبِ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَيْهِ كَالْمُسْتَهْزِئِ بِرَبِّهِ (رواه ابن ماجه)

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma dia berkata, Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan seorang yang tidak berdosa, dan orang yang memohon ampunan kepada Allah tetapi ia terus-menerus berbuat dosa, maka ia dianggap memperolok-olok Tuhannya.” (Shahih Ibnu Majah no.3446). Fawaid Hadits: 1. Tentu taubatnya benar-benar taubat nasuha dan merasa menyesal, tidak mengulangi lagi dan melakukan ketaatan kepada Allah. 2. Tidak boleh putus asa dari rahmat Allah. 3. Dosa kecil kalau dilakukan terus menerus tetap akan berbahaya karena bisa jadi besar. 4. Gunanya iman, istighfar, taubat, menyesal, niat tidak mengulanginya. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Haditsan fi Raf’id Darajat wa Takfiris Sayi-at”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Author