Faedah Hadits: MANUSIA TERBAIK ADALAH YANG HATINYA MAKHMUM
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ، قَالَ: قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ! فَمَنْ عَلَى أَثَرِهِ؟ قَالَ: الَّذِي يَنْشَأُ الدُّنْيَا وَ يُحِبُّ الْآخِرَةِ. قُلْنَا: مَا نَعْرِفُ هَذَا فِيْنَا إِلَّا رَافِعٌ مَوْلَى رَسُولِ اللهِ، فَمَنْ عَلَى أَثَرِهِ؟ قَالَ: مُؤْمِنٌ فِي خُلُقٍ حَسَنٍ قُلْنَا: أَمَا هَذِهِ فَإِنَّهَا فِيْنَا.رَوَاهُ الْمُنْذِرِي وَ صَحَحَهُ الْأَلْبَانِي فِي السِلْسِلَةِ
Dari sahabat Abdullah bin 'Amru dia berkata, Rasulullah ﷺ ditanya; “Siapakah manusia yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Setiap (orang) yang hatinya makhmum dan lisan yang jujur.” Mereka berkata, “Lisan yang benar kami telah ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang makhmum?” Beliau bersabda, “Hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada dosa, kedurhakaan, keterbelengguan dan kedengkian padanya.” Lalu kami bertanya, "Wahai Rasulullah! Siapakah yang mampu menempuh jalan tersebut?" Nabi menjawab, “Orang yang benci dengan dunia dan cinta kepada akhirat.” Kami menimpali, kalau yang seperti ini maka kami tidak mengetahuinya kecuali sahabat Rafi` Maula Rasulullah ﷺ; siapakah yang mampu mengikuti jejaknya? Nabi menjawab, “Orang mukmin yang berakhlak baik.” kami menimpali, Adapun yang ini, kami mampu melakukannya.” (Hadits Riwayat al-Mundziri dan dishahihkan syaikh al-Albani; Ibnu Majah - 4206) Penjelasan Hadits: Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin al-`Ash dari sejumlah para sahabat, yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang manusia terbaik? Nabi menjawab, dia adalah pemilik hati yang selamat, yang hatinya selamat dari berbagai macam penyakit maknawi, seperti kedengkian, kebencian, kedurhakaan, dan semua perbuatan dosa lainnya. Kemudian mereka bertanya tentang orang yang mampu melakukannya, maka Nabi menjawab, orang yang benci dengan dunia dan cinta dengan akhirat. Kemudan para sahabat bertanya lagi, siapakan yang mampu mengikuti jejaknya; Nabi menjawab, orang yang beriman yang berakhlak baik. Faedah Hadits: 1. Antusias para sahabat untuk mengetahui orang paling baik, agar dapat meneladaninya. 2. Penjelasan sifat-sifat yang mampu menjadikan seseorang menjadi manusia terbaik, diantaranya benci dengan dunia dan cinta akhirat, kemudian berakhlak mulia; selamat hatinya dari berbagai penyakit hati dan lisan yang jujur. 3. Bentuk kasih sayang Nabi ﷺ kepada para sahabatnya dengan memberikan bimbingan agar menjadi manusia terbaik. 4. Antusias para sahabat untuk menyebutkan orang yang menjadi orang terbaik guna dijadikan suri tauladan. 5. Di antara model pembelajaran yang sesuai sunah adalah model tanya jawab. -pen. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. HafizhahumallahAuthor