Faedah Hadits: TINGKATAN IMAN PALING RENDAH
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
Dari Sahabat Abu Sa'id al-Khudri mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisannya. Jika dia tidak mampu juga, hendaklah dia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.” (Hadits Riwayat Muslim nomor: 70, at-Turmudzi, an-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad) Penjelasan Hadits Allah telah menjadikan umat ini sebaik-baik umat dibanding seluruh umat manusia yang ada di alam semesta ini, dengan sebab melakukan amar makruf dan nahi munkar sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits, yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, dengan tidak menimbulkan kemungkaran yang sepadan atau lebih besar. Tidak mengajak perkara yang makruf dengan cara yang munkar. Apabila menimbulkan kemunkaran yang sepadan atau yang lebih besar maka cukup diingkari dengan hatinya. Faedah Hadits: 1. Wajibnya melakukan amar makruf dan nahi munkar sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing. 2. Islam adalah agama yang memberikan kemudahan dan toleransi, bagi orang yang tidak memiliki kemampuan untuk merubah kemungkaran dengan kekuatan dan lisanya, maka cukup dengan hatinya. 3. Mengingkari kemunkaran dengan hati merupakan bentuk keimanan yang paling rendah. 4. Pentingnya mengetahui tingkatan dalam mengingkari kemunkaran dan tahapannya (agar tidak tergelincir dalam kesalahan). 5. Urgensinya melakukan amar makruf nahi munkar dan bahaya bagi orang-orang yang meremehkannya. 6. Kewajiban setiap muslim untuk melakukan amar makruf nahi munkar selama tidak menimbulkan madharat yang sepadan atau lebih besar. Dan hendaklah menerima nasihat. *** Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc. Hafizhahullah, dari Kitab "Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi", karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. HafizhahumallahAuthor