HARTA APAKAH YANG TERBAIK?
 

عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ.

Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.” (Syaikh bin Baz dalam Hasyiyah Bulugul Maram). Faedah Hadits: 1. Sebaik-baik harta ialah harta yang dimiliki orang yang shalih. Mengapa? Karena tentunya didapatkan dengan cara yang halal dan benar dan dimanfaatkan sesuai dengan hak-haknya. Harta akan diinfaqkan kepada keluarganya yang paling dekat (anak, istri, ibu, bapak, saudara dan sampai ke atas), orang miskin, fakir, dan yatim. Kewajiban zakat pun akan ditunaikan. Berbeda jika harta ditangan orang tidak shalih, bisa untuk foya-foya saja dihambur-hamburkan. 2. Mengetahui harta yang shalih, yang mempunyai dampak yang shalih, maka tentu ditangan orang-orang yang shalih. 3. Pujian Rasulullah terhadap harta shalih tentu didapat dengan cara halal dan digunakan secara benar. 4. Rasanya jarang orang sudi mengoreksi diri tentang harta yang dimilikinya. Diperoleh dari mana, secara halal tidak, dan digunakan untuk apa saja. Padahal hal ini sangat penting terkait dengan keselamatannya di akhirat kelak. 5. Rasulullah menghendaki umatnya melakukan hal-hal di atas. 6. Hadits ini mengisyaratkan pentingnya melihat bagaimana orang memperoleh harta. Kalau hartanya diperoleh secara halal dan digunakan sesuai dengan syariat, maka insyaallah dia orang yang shalih. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Author