PAHALA PUASA RAMADHAN DIIRINGI PUASA SYAWAL 6 HARI
 

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.(رواه مسلم).

Dari Abu Ayyub Al Anshari radhiyallahu 'anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa satu tahun penuh.” (Hadits Riwayat Muslim) Faedah hadits: 1. Nabi mendorong kepada umatnya setelah puasa Ramadhan ada puasa 6 hari syawal dan pahalanya seperti puasa 1 tahun. 2. Ada keterangan puasa Ramadhan sama dengan puasa 300 hari dan puasa 6 hari pahalanya sama dengan 60 hari jadi jumlah total 1 tahun penuh dan ini benar-benar merupakan rahmat Allah subhanahu wa ta'ala yang penuh berkah. 3. Nabi ingin umatnya mendapatkan derajat yang tinggi. 4. Hal ini berarti yang berpuasa 1 bulan Ramadhan  kemudian diiringi puasa 6 hari syawal mendapatkan pahala puasa 1 tahun penuh. 5. Pentingnya disebarkan bulan-bulan kebaikan agar di tengah-tengah kesibukan masih sempat melaksanakannya. 6. Kemudahan Islam dalam puasa 6 hari syawal pun tidak harus berturut-turut serta mudah mendapatkan pembelajaran dari mana saja. *** Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab “Al-Arba’una Tsulatsiyah Fii Dawafii 'amal alkhairat wazawajir almunkirat”, karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Author