TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-BAQARAH AYAT 56-60

AL BAQARAH : 56

ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Terjemah : Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati [52], supaya kamu bersyukur. [52] Yang dimaksud dengan mati di sini menurut sebagian Mufassirin ialah : mati yang sebenarnya, dan menurut sebagian yang lain ialah: pingsan akibat sambaran halilintar. Tafsir : .Kemudian Allah menghidupkan kalian setelah kalian mati di sambar petir agar kalian mensyukuri nikmat-Nya atas kalian. Kematian itu adalah hukuman atas mereka, kemudian Allah menghidupkan mereka semua untuk memenuhi ajal-ajal mereka .

AL BAQARAH : 57

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ Terjemah : Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu manna dan salwa [53]. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [53] Salah satu nimat Tuhan kepada mereka ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. Manna ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa ialah: burung sebangsa puyuh. Tafsir : Ingatlah nikmat Kami kepada kalian saat kalian tersesat di muka bumi, saat itu Kami menjadikan awan memayungi kalian dari terik matahari, Dia menurunkan al-mann kepada kalian, yaitu makanan yang menyerupai getah pohon dengan rasa seperti madu. Allah juga menurunkan burung Salwa yang menyerupai burung Puyuh. Kami berfirman kepada kalian, Makanlah yang baik-baik dari rizqi yang telah Kami limpahkan kepada kalian, jangan menyelisihi agama kalian dengan tidak melaksanakan nya. Mereka tidak menganiaya Kami saat mereka mengingkari nikmat-nikmat Kami, akan tetapi mereka sendirilah yang menzhalimi diri mereka, karena akibat buruk kezhaliman mereka akan menimpa diri mereka sendiri .

AL BAQARAH : 58

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ Terjemah : Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud [54], dan katakanlah: Bebaskanlah kami dari dosa, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. [54] Maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan diri. Tafsir : .Ingatlah nikmat kami kepada kalian, ketika kami berfirman, Masuklah kalian ke kota Baitul Maqdis, makanlah yang baik-baik dari nya di bagian manapun kalian mendapatkan nya dengan nikmat dan tenang. Hendaknya saat kalian masuk, kalian dalam keadaan tunduk kepada Allah dan merendahkan diri kepada-Nya. Ucapkanlah, Wahai Rabb kami, bebaskanlah kami dari dosa-dosa kami. Niscaya kami akan menjawab permohonan kalian, memaafkan kalian, dan menutupi nya atas kalian. Kami akan menambahkan pahala dan kebaikan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan .

AL BAQARAH : 59

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ Terjemah : Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. Tafsir : Lalu orang-orang zhalim dan menyimpang dari Bani Israil merubah firman Allah Taala. Mereka menyelewengkan perkataan dan perbuatan di waktu yang sama, yakni saat mereka masuk dalam keadaan ngesot di atas pantat mereka sambil mengatakan, Satu biji gandum. Mereka meremehkan agama Allah. Maka Allah menurunkan siksa dari langit di sebabkan kebengalan dan kedurhakaan mereka dari ketaatan kepada Allah .

AL BAQARAH : 60

وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ Terjemah : Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: Pukullah batu itu dengan tongkatmu. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) [55]. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. [55] Ialah sebanyak suku Bani Israil sebagaimana tersebut dalam surat Al Araaf ayat 160. Tafsir : Ingatlah nikmat Kami kepada kalian saat kalian kehausan, saat itu Musa memohon kepada Kami dengan merendahkan diri agar Kami memberi minum kepada kaum nya, maka Kami berfirman, Pukullah batu itu dengan tongkat mu. Lalu Musa memukul, maka dari batu itu memancar 12 mata air sesuai dengan jumlah kabilah kalian, masing-masing kabilah diberitahu tentang mata air nya sehingga mereka tidak bersengketa karena nya. Dan Kami berfirman kepada mereka, Makan dan minumlah dari rizqi Allah dan jangan berbuat kerusakan di muka bumi. Dikutip dari kitab Tafsir Al-Muyassar Jilid 1, Penulis Syaikh Bakar Abu Zaid, Penerbit : An-Naba’

Author

Tag