Tafsir Al-Muyasar Surat Al-Baqoroh 16-20

Al Baqarah (2) ayat ke-16

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

TERJEMAH : Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Tafsir: Orang-orang munafik itu telah menjual diri mereka dalam sebuah akad jual beli yang merugi. Mereka menukar iman dengan kekufuran sehingga mereka tidak meraih apapun. Bahkan mereka kehilangan hidayah, dan ini merupakan kerugian yang sangat fatal.

Al Baqarah (2)  ayat ke-17

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ

TERJEMAH : Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api [26], maka stelah api itu menerangi skelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. [26] Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas. Tafsir: Kehidupan orang-orang munafik yang hanya beriman secara lahir dan bukan batin, kepada risalah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, kemudian mereka kafir, sehingga mereka berada di dalam kegelapan kesesatan tanpa menyadarinya dan tanpa ada harapan untuk keluar darinya. Perumpamaannya mirip dengan keadaan beberapa orang di suatu malam yang gelap-gulita, salah seorang dari mereka menyalakan api yang besar untuk menghangatkan tubuh mereka. Namun begitu api tersebut menyala dan menerangi sekitarnya, ia langsung kembali padam, sehingga mereka di bekap kegelapan tanpa bisa melihat apapun, mereka tidak tahu jalan dan tidak bisa membebaskan darinya .

Al Baqarah (2) ayat ke-18

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

TERJEMAH : Mereka tuli, bisu dan buta [27], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), [27] Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran. Tafsir: Mereka adalah orang-orang yang tuli sehingga tidak bisa mendengarkan kebenaran untuk selanjutnya meresapinya, bisu sehingga mereka tidak kuasa mengucapkannya, dan mereka juga buta sehingga tidak kuasa melihat cahaya petunjuk. Karenanya mereka tidak kuasa kembali kepada iman yang sebelumnya telah mereka campakkan, dan mereka menggantikannya dengan kesesatan.

Al Baqarah(2) ayat ke-19

أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آَذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

TERJEMAH : atau seperti (org2 yg ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati [28]. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir [29]. [28] Keadaan org2 munafik itu, ketika mendengar ayat2 yg mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al-Quran itu. [29] Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir. Tafsir: Sekelompok orang-orang munafik yang lain nya, di mana mengetahui kebenaran di suatu waktu dan meragukan nya di lain waktu. Keadaan mereka ini mirip dengan sekelompok orang yang berjalan di padang pasir, tiba-tiba hujan lebat mengguyur mereka. Hujan yang di iringi dengan kegelapan yang bertumpuk-tumpuk, raungan suara guruh, kilatan halilintar dan sambaran petir yang membuat mereka dalam ketakutan yang sangat sehingga mereka menutup telinga mereka dengan jari-jari mereka karena takut binasa. Padahal Allah Subhanahu Wa Taala meliputi org2 kafir, mereka tidak akan bisa lolos dari-Nya dan mereka tidak akan bisa melemahkan-Nya .

Al Baqarah (2) ayat ke-20

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

TERJEMAH : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Tafsir: Kilatan halilintar yang sangat kuat hampir saja membutakan pandangan mata mereka. Sekalipun demikian, setiap kali halilintar bersinar, mereka berjalan di bawah sinarnya, bila sinar tersebut padam maka gelaplah jalan mereka sehingga mereka hanya bisa berdiri di tempat mereka. Sekiranya Allah tidak memberikan tempo kepada mereka, niscaya halilintar tersebut telah mengambil penglihatan dan pendengaran mereka. Allah subhanallahu wa taalaa kuasa untuk melakukan hal itu setiap saat,karena sesungguhnya Dia Mahakuasa ayas segala sesuatu. Dikutip dari kitab Tafsir Al-Muyassar Jilid 1, Penulis Syaikh Bakar Abu Zaid, Penerbit : An-Naba’

Author

Tag