Faedah Hadits: Minuman Penduduk Neraka
Hadits:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ يَتَجَرَّعُهُ } قَالَ يُقَرَّبُ إِلَى فِيهِ فَيَكْرَهُهُ فَإِذَا أُدْنِيَ مِنْهُ شَوَى وَجْهَهُ وَوَقَعَتْ فَرْوَةُ رَأْسِهِ فَإِذَا شَرِبَهُ قَطَّعَ أَمْعَاءَهُ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ دُبُرِهِ يَقُولُ اللَّهُ { وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ } وَيَقُولُ { وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ .(المنزري في التر غيب والتر هيب)

Dari Abu Umamah dari Nabi dalam menjelaskan firman-Nya, “Dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, lalu dia minum air nanah itu.” Beliau menjelaskan, “(Minuman itu) didekatkan kepada (orang yang bermaksiat tersebut), maka dia tidak menyukainya, ketika didekatkan kepadanya, minuman itu membakar wajahnya, maka kulit kepalanya jatuh mengelupas. Ketika dia meminumnya, minuman itu memutuskan lambungnya hingga keluar (cairan) dari duburnya.” Allah berfirman, “Dan mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya.” Dan Allah berfirman, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek'.” (al-Mundzir dalam ath-Targhib wa at-Tarhib). Faedah Hadits: 1. Rasulullah menceritakan tentang apa yang terjadi di neraka jahanam. Orang kafir diberi minuman berupa nanah yang mendidih. Dicium baunya saja bisa merontokkan kulit kepala dan wajah. Kalau diminum layaknya cairan besi yang mendidih akan merontokkan lambung dan ususnya hingga keluar cairan dari dubur. 2. Menunjukkan dahsyatnya siksa untuk ahli penduduk neraka. 3. Kalau mereka merengek agar diringankan siksanya malah ditambah keras lagi. 4. Orang kafir itu siksanya bermacam-macam. 5. Rasulullah mengajak kepada umat agar merenungkan kandungan Al-Quran atau As-Sunnah. Senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. 6. Orang kafir, musyrik besar, dan munafik besar tempat kembalinya adalah neraka. Itulah sejelek-jelek tempat kembali. Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc Hafizhahullah dari buku “Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi” karya Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor : @rimoesta Team Redaksi : Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H.

Author