Oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah

Sesungguhnya Islam menempatkan persaudaraan sebagai pondasi kehidupan. Rasulullah ﷺ mengingatkan umat-Nya untuk menjauhi iri hati, permusuhan, dan saling merendahkan di antara sesama Muslim. Takwa hendaklah menjadi cahaya yang menerangi hati, agar setiap perkataan dan perbuatan terjaga dari cela dan keburukan. Hadits berikut ini mengajarkan bahwa darah, harta, dan kehormatan seorang Muslim adalah suci bagi saudaranya; oleh karena itu, hendaklah setiap Muslim berpegang teguh pada tali persaudaraan, meneguhkan kasih sayang, dan menjaga kehormatan sesama dalam bingkai ketakwaan yang tulus.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ أُسَامَةَ وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ دَاوُدَ وَزَادَ وَنَقَصَ وَمِمَّا زَادَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ.(رواه مسلم).

Sahabat Abu Hurairah z berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Takwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk ke dadanya), Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” Telah menceritakan kepada kami Ibn Wahab dari Usamah bin Zaid, bahwa ia mendengar Abu Sa’id, mawla (budak) Abdullah bin ‘Amr bin Kuraiz, berkata: 'Aku mendengar Abu Hurairah z menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda…' (kemudian disebutkan seperti hadits Daud, dengan tambahan dan pengurangan) di antaranya, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian. (seraya mengisyaratkan telunjuknya ke dada beliau).” (Hadits Riwayat Imam Muslim)

لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا.(رواه مسلم).

“Janganlah saling mendengki, saling memarahi, memata-matai, mencari-cari kesalahan, dan saling menipu. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Hadits Riwayat Imam Muslim)

لَا تَقَاطَعُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا.(رواه الترمذي).

“Janganlah kalian saling memutuskan silaturrahim, bermusuh-musuhan, membenci, dan janganlah pula saling dengki. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang saling bersaudara.” (Hadits Riwayat Imam Tirmidzi)

لَا تُهَاجِرُوا وَلَا يَبْعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ.(رواه مسلم).

“Janganlah kalian saling bermusuhan, janganlah sebagian kalian menjual atas penjualan yang lain.” (Hadits Riwayat  Muslim)

Penjelasan Hadits:

Nabi ﷺ memperingatkan kepada umatnya:

a.        ‘لَا تَحَاسَدُوا’, jangan saling mencari kesalahan orang lain.

b.       ‘لَا تَبَاغَضُوا’, jangan saling benci membenci.

c.        ‘لَا َجَسَّسُوا’, janganlah saling memata-matai yang tidak baik.

d.       ‘لَا تَنَافَسُوا’, jangan saling dengki apabila saudaranya mendapat nikmat mereka tidak senang.

e.        ‘لَا تَدَبَرُوا’, jangan saling memutus tidak saling sapa satu sama lain.

f.         ‘لَا تَنَاجَشُوا’, jangan saling menipu satu sama lain.

g.        ‘لَا تَقَاطَعُوا’, jangan saling memutuskan silaturahmi terutama antar senasab (keluarga) atau sesama muslim.

h.       ‘لَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ’, jangan membeli barang yang masih dalam penawaran orang lain sampai orang lain tidak jadi beli.

i.          ‘لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ’, tidak boleh menzhalimi, menghina, dan merendahkan.

j.          ‘وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا’, jadilah sesama muslim itu bersaudara, karena darah, harta, dan kehormatannya haram.

Faedah Hadits:

1.             Rasulullah ﷺ memperingatkan 10 larangan di atas dan penjelasan kedudukan takwa di sisi Allah l.

2.            Syarat ukhuwah Islamiyah ialah menjauhi sifat-sifat buruk di atas.

3.            Cukuplah seorang dikatakan zhalim apabila orang tersebut merendahkan orang lain dengan alasan apapun.

4.            Nasihat Rasulullah ﷺ untuk menjaga kebersihan hati merupakan hal yang penting dalam rangka menjaga ketakwaan kepada Allah l dan agar dijauhkan dari sifat-sifat buruk.

5.            Menjauhi akhlak tercela sangatlah penting agar ukhuwah Islamiyah terjaga dan saling tolong menolong dalam bermasyarakat.

6.            Jangan menilai seseorang buruk hanya karena satu kesalahan, karena bisa jadi Allah l telah mengampuninya, dan masih banyak kebaikan lain pada dirinya yang tidak kita ketahui.

*** 

Dikutip dari buku: KIAT-KIAT HATI YANG SELAMAT, Penulis: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, disadur secara bebas dari Kitab: “Al-arba’una Haditsan Fi Fadl Salamat Al-sadr Wal-asbab Al-mu’ayanat ‘Alaa Tahqiqiha” karya Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhayyis Hafizhahullah

Editor: Abu Yahya Arif Mustakim, S.Hut.

Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Naskah: Akhi Rifki, Akhi Fajar.