SIAPAKAH ORANG TERMULIA DAN ORANG TERBURUK?

Oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah

Setiap manusia mendambakan umur yang panjang. Namun, panjangnya umur tidak selalu menjadi tanda kemuliaan, karena nilai hidup seseorang bergantung pada bagaimana ia mengisinya. Rasulullah menjelaskan bahwa kemuliaan dan kehinaan manusia tidak diukur dari lamanya hidup, tetapi dari kualitas amalnya. Hadits berikut menggambarkan dengan jelas perbedaan antara orang yang termulia dan orang yang paling buruk di sisi Allah l.

أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ (رواه الترمذى)

Abu Bakrah dari ayahnya, bahwa ada seorang laki-laki bertanya, “Siapa orang termulia itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” Dia bertanya lagi, “Lalu siapa orang yang terburuk itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang panjang umurnya tapi buruk amalnya.” (Hadits Riwayat Tirmidzi)

Faedah Hadits:

1.             Nabi menjelaskan bahwa orang yang paling mulia ialah mereka yang panjang umurnya dan mengisi masa hidupnya dengan amal shalih, ketaatan kepada Allah l, mengikuti sunnah Nabi , serta memberikan manfaat bagi orang lain. Inilah hakikat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2.            Sebaliknya, orang yang paling buruk ialah mereka yang panjang umurnya namun memperbanyak amal buruk, sering bermaksiat kepada Allah l, dan semakin bertambah umurnya semakin buruk pula amal perbuatannya.

3.            Hadits ini mengajarkan agar setiap pertambahan usia hendaknya diiringi dengan peningkatan kebaikan dan amal shalih, bukan malah sebaliknya.

4.            Semangat para sahabat untuk bertanya kepada Nabi tentang siapa orang yang paling mulia dan paling buruk menunjukkan keinginan mereka untuk meneladani yang baik dan menjauhi sifat-sifat yang tercela.


***

Dikutip dari buku: SAHABAT BERTANYA NABI MENJAWAB, Penulis: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, disadur secara bebas dari Kitab: "الأربعون إجابة نبوية لأربعين سؤالا" karya Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhayyis Hafizhahullah

Editor: @rimoesta (Arif Mustakim, S.Hut.)

Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah

Naskah: Akhi Rifki, Akhi Fajar.

Abu Bassam

Author