Faedah Hadits: RAKUS TERHADAP JABATAN
 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتْ الْفَاطِمَةُ (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah dari Nabi , beliau bersabda, “Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat, ia adalah seenak-enak penyusuan dan segetir-getir penyapihan.” (Hadits Riwayat Bukhari) Faedah Hadits: 1. Pemimpin adalah orang yang dipercaya untuk mengatur orang banyak. Tugasnya memberikan kebaikan secara umum secara adil sesuai dengan syariat. 2. Ada zaman di mana orang-orang berebut menjadi pemimpin, baik skala kecil ataupun besar dari desa sampai negara. 3. Pemimpin saat di dunia memang jadi terangkat derajatnya di depan manusia dan kelihatan seperti orang besar, tapi kalau tidak bisa adil kelak akan menjadi dan menyesal di akhirat nanti. 4. Maka Rasulullah bersabda,

فَنِعْمَتِ الْمُرْضِعَةُ، وَبِئْسَتِ الْفَاطِمَةُ

Awalnya dipuji-puji dan disenangi oleh manusia di dunia tapi akibatnya bisa tercela hina.” Pemimpin layaknya seperti orang yang sedang menyusui penuh gizi berupa kerajaan, tapi akhirnya bisa tercela hina apabila tidak adil seperti sakitnya orang melahirkan. 5. Berambisi untuk menjadi pemimpin adalah tercela. 6. Akibatnya akan buruk apabila tidak bisa melaksanakan hak-haknya dan tidak adil sebagaimana dituntut oleh syariat. 7. Kepandaian Rasulullah dalam membuat perumpamaan yaitu: ونعم المرضعة Di dunia seperti minum susu dari ibu penuh gizi terasa enak. وبئست الفاطمة Di akhirat bisa hina tercela bahkan sejak di dunia pun jika tidak berlaku adil. *** Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc. Hafizhahullah, dari Kitab "Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi", karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah.

Author