TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-BAQOROH AYAT 161-165
AL BAQARAH : 161
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ Terjemah : Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya. Tafsir : Sesungguhnya orang-orang yang memungkiri iman dan menyembunyikan kebenaran, bersikukuh di atas itu sampai mati. Mereka mendapatkan laknat dari Allah dengan pengusiran dari rahmat-Nya, dan mereka juga meraih laknat dari para malaikat dan seluruh manusia.AL BAQARAH : 162
خَالِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ Terjemah : Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh. Tafsir : Mereka kekal dalam laknat dan api Neraka, siksa tidak diringankan dari mereka, mereka juga tidak diberi tangguh dengan alasan yang mereka sodorkan.AL BAQARAH : 163
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ Terjemah : Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tafsir : Ilah kalian wahai manusia adalah Ilah yang Maha Esa, Tunggal dalam dzat-Nya, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya, serta penghambaan makhluk-Nya kepada-Nya, tidak ada sesembahan yang haq selain-Nya. Dialah ar-Rahman, yang disifati dengan rahmat pada dzat dan perbuatan-perbuatan-Nya kepada seluruh makhluk dan ar-Rahim kepada orang-orang mukmin.AL BAQARAH : 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ Terjemah : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Tafsir : Sesungguhnya pada penciptaan langit dengan ketinggian dan keluasannya, bumi dengan gunung-gunung, lembah-lembah dan lautan-lautannya, perbedaan malam dan siang, panjang dan pendeknya, gelap dan terangnya, dan pergantiannya di mana yang satu hadir menggantikan yang lain, perahu-perahu yang berjalan diatas air yang membawa manfaat bagi manusia, air hujan yang Allah turunkan dari langit, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi sehingga ia menjadi hijau dan indah setelah sebelumnya kering dan gersang tanpa tanaman, hewan-hewan yang melata di muka bumi yang Allah sebarkan, bertiupnya angin yang Dia karuniakan kepada kalian, awan yang tunduk di antara langit dan bumi, sesungguhnya pada semua bukti-bukti diatas terdapat tanda-tanda bagi keesaan Allah dan keagungan nikmat-Nya bagi kaum yang memahami titik-titik dalil, mengerti bukti-bukti-Nya atas keesaan-Nya dan bahwa hanya Dia yang berhak disembah. Asbabun Nuzul : Said bin Mansur dalam Sunannya, al-Firyabi dalam Tafsirnya dan al-Baihaqi dalam Syu abul Imaan meriwayatkan dari Abudh Dhuha, ia berkata : Ketika turun ayat 163, orang-orang musyrik heran dan mereka berkata : Illah yang satu, jika dia memang benar maka hendaknya dia mendatangkan ayat. Maka Allah menurunkan ayat 164 ini. Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalan yang jayyid lagi maushul dari Ibnu Abbas, ia berkata : Orang-orang Quraisy berkata kepada Nabi : Mintalah kepada Allah agar Dia menjadikan Shafa emas sebagai bekal kami untuk menghadapi musuh kami. Maka Allah mewahyukan kepadanya : Bahwa Aku akan mengabulkan permintaan mereka akan tetapi jika setelah itu mereka tetap kafir maka aku akan mengadzab mereka dengan adzab yang tidak Aku timpakan untuk mengadzab siapapun di alam ini. Nabi bersabda : Rabbi, biarkan aku dengan kaumku, aku akan mengajak mereka hari demi hari. Maka Allah menurunkan ayat 164 ini. Dan bagaimana mungkin mereka meminta Shafa kepadamu sementara mereka telah melihat ayat-ayat yang lebih besar daripada Shafa.AL BAQARAH : 165
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ Terjemah : Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). Tafsir : Di samping bukti-bukti yang pasti di atas, masih ada sekelompok orang yang mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah berupa berhala-berhala, patung-patung dan para wali yang mereka jadikan tandingan bagi Allah, memberikan kecintaan, pengagungan dan ketaatan yang hanya layak dan patut diberikan kepada Allah. Sementara orang-orang mukmin lebih besar cintanya kepada Allah daripada cinta orang-orang kafir kepada Allah dan kepada tuhan-tuhan mereka. Karena orang-orang mukmin memurnikan kecintaan seluruhnya kepada Allah, sedangkan orang-orang kafir berbuat syirik padanya. Seandainya orang-orang yang menzhalimi diri mereka dengan kesyirikan didunia mengetahui, saat mereka menyaksikan siksa di akhirat, bahwa Allah adalah pemilik tunggal seluruh kekuatan dan bahwa siksa Allah sangat keras, niscaya mereka tidak akan pernah mengangkat tuhan-tuhan selain-Nya yang mereka sembah, dan dengannya mereka akan mendekatkan diri kepada Allah. Dikutip dari kitab Tafsir Al-Muyassar Jilid 1, Penulis Syaikh Bakar Abu Zaid, Penerbit : An-Naba’Author