Faedah Hadits: BERLINDUNG DARI GODAAN SETAN
 

عَنْ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَالَ أَنْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ إِبلِيسَ لَهُ خُرطُومٌ كَخُرطُومِ [الفِيل] وَاضِعُهُ عَلَى قَلبِ ابنِ آدَمَ يُذَكِّرُهُ الشَّهَواتِ وَاللَّذّاتِ، وَيَأتِيهِ بِالأَمَانِيّ، وَيَأتِيهِ بِالوَسوَسَةِ عَلَى قَلبِهِ لِيُشَكِّكَهُ فِي ربِّهِ، فَإِذَا قَالَ العَبدُ: أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ العَلِيمِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ يَحضُرونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ خَنَسَ الخُرطُومُ عَنِ القَلبِ

Sahabat Muadz bin Jabal menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Iblis memiliki belalai seperti belalainya gajah, yang diletakkan dalam hati anak keturunan Adam, membisikkan agar berbuat berdasarkan syahwat dan kelezatan dunia; memberikan angan-angan kosong, memberikan was-was di hati agar ragu-ragu terhadap Rabbnya; maka jika seorang hamba berdoa, "Aku berlindung kepada Allah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk; dan saya berlindung kepada Allah dari mereka (para setan) mendatangiku, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Maka setan menarik belalainya dari hati keturunan Adam.” (Disebutkan oleh Imam asy-Syaukani dalam kitab “Raf`ul ba`si `an haditsin nafsi” dengan sanad Shahih.) Penjelasan Hadits Nabi memperingatkan tentang bahaya mengikuti langkah-langkah setan; yaitu senantiasa membisikan agar menuruti hawa nafsu dan mencari kelezatan dunia; memberikan angan-angan kosong, memberikan was-was hingga meragukan tentang Rabbnya; Nabi juga menjelaskan bagaimana cara mengatasinya. Faedah Hadits: 1. Penjelasan Nabi tentang hakekat setan, permusuhannya kepada anak keturunan Adam. 2. Petunjuk Nabi untuk mengatasi godaan setan. 3. Penjelasan tentang sifat iblis yang senantiasa mengajak kepada memperturutkan kepada hawa nafsu, dan hendaklah setiap muslim untuk senantiasa terjaga dari godaannya. 4. Wajibnya beriman kepada perkara yang goib, seperti adanya setan, iblis, malaikat, neraka , surga dan yang lainnya. -pen. *** Disadur secara bebas oleh: Al-Ustadz Abu Nida’ Chomsaha Shofwan, Lc., Hafizhahullah, dari Kitab "Al-Arba’una Haditsan fil Madhi wadz Dzammi", karya: Syaikh Sa’ad bin Muhammad at-Thukhis. Editor: @rimoesta Team Redaksi: Ustadz Abu Abdillah Mubarok, M.Pd. dan Ustadz Abu Layla Turahmin, M.H. Hafizhahumallah. NB: Gambar hanya ilustrasi

Author